“
Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh.Diberitahukan kepada seluruh santri
baru pondok pesantren agar dapat berkumpul di depa kantor pengasuhan diulangi
seklai lagi......... diberitahukan kepada seluruh santri baru agar dapat
berkumpul di depan kantor pengasuhan sekarang......... assalamualaikum ”
begitulah suara yang keluar dari sumber suara kantor pengasuhan putra.
Ini adalah pelajaran terakhir pekan
perkenalan di pondok pesatren untuk para santri baru. Setelah berkali-kali
mengesuaikan diri di lingkungan yang baru barulah aku mendapatkan teman yang
baru. Teman dari berbagai daerah baik di dalam provinsi maupun diluar provinsi.
Semua perbedaan tidak ada pembetas setelah kami resmi menyandang sebagai santri
baru.
“baiklah para santri baru sekalian.
Sore ini kita kan berjalan-jalan mengelilingi kampus 1, sekarang kita berada di
kampus tiga tepat di asrama untuk santri putra. Sedangkan di depan kita adalah
kampus 2 untuk para santriwati putri. Oleh karena itu kita akan berjalan dan
menjelajahi kampus 1 tepat belajar untuk santri putra” begitulah arahan yang
ustad pembimbing berikan.
“memang ini tempat kuliahan, pakai
kampus-kampus segala” begitu kataku didalam hati. Tapi, sebagai seorang santri
baru harus mengikuti segala aturan yang para ustad pembimbing berikan.
“baiklah, untuk menuju ke kampus
satu kita akan melewatinya selama 15 menit dengan jalan kaki” penjelasan yang
mengerikan dari ustad pembimbing.
Lima belas menit kemudian aku jalani
seluruh jalan menuju ke kampus satu. Tapi semua yang ku lihat selam di
perjalanan adalah segala hal yang baru. Tak seperti di kampungku, yang
mayoritas besarnya adalah sebagai petani. Tetapi disini mayoritas terbesarnya
adalah sebgai ahli kebun. Dan aku baru tau kalau pasia itu ada di mana-mana
bukan hanya ada di solok tempat aku dinesarkan.
Inilah kampus satu, tempat belajar
para santri putra. Gedung yang indah dengan ukiran yang begitu menarik membuat
gedung ini memang perlu diberikan jempol sebagai acuan keindahanya. Gedung
dengan arsitektur belada ini telah berdiri lama dan kokoh sejak zaman
penjajahan belada.
“ baiklah santri baru sekalian, ini
adalah kampus satu, yang merupakan awal mula berdirinya pondok pesantren ini,
gedung ini dibangun sejak zaman penjajahan belanda dan di gedung ini pula
dimulaikan pendidikan di pesatren diniyyah. Pendidikan diteruskan hingga
penjajahan jepang dan diteruskan dengan kemerdekaan indonesia sekarang”
begitulah penjelasan singkat dari ustad pembimbing kami.
Tapi dari semua penjelasan itu hanya
sedikit yang masuk ke dalam pikirannya. Tapi aku yakin inilah tempat aku akan
menraih cita-citaku. Walaupun hanya gedung lama, tapi gedung ini melahirkan
orang-orang terpenting di Sumatra barat.






0 comments:
Post a Comment